"PERJUDIAN DADU PANDAWA DAN KURAWA"
Tipu
muslihat Kurawa pada Pendawa terus saja dilakukan, setelah mereka mendengar
kabar bahwa setelah 10 tahun lebih Pendawa tidak ada kabarnya dan dikira tumpas
semuanya oleh karena terbakar pada saat terjadi kebakaran di Sagala-gala,
tiba-tiba tersiar kabar bahwa ternyata Semua Putera Pandudewanata masih hidup
dan malah mendapat daerah baru berupa hutan amarta, maka Kurawa terutama
Suyudana menjadi gusar bukan kepalang.
Kurawa berpura-pura baik lagi dengan Pendawa, dengan mengunjungi
mereka ke Hutan Amarta dan mengajak mereka untuk datang lagi bertamu ke Astina,
sebagaimana sewajarnya saudara harus saling mengunjungi.
Saat pertemuan itu Pandawa yang sudah sadar akan haknya
segera menuntut kepada Kurawa agar negeri Astina dibagi dua, karena dulu yang
memerintah adalah Pandudewanata ayah Pandawa kemudian dilanjutkan oleh
Dastarata ayah Kurawa. Namun ternyata Kurawa tidak rela apabila negerinya
dibagi dua dan mereka senantiasa berusaha agar negeri Astina tetap menjadi hak
Kurawa seluruhnya.
Patih Arya Sakuni adalah seorang yang cerdik tetapi licik, penuh
dengan tipu daya. Sakuni sebenarnya masih keluarga istana Astina karena dia
adalah adik dari Ibu permaisuri Dewi Gendari istri Prabu Dastarata. Ia diangkat
menjadi patih tidak lama sejak Dastarata naik tahta. Hal itu karena
pendekatannya yang sangat pintar kepada kakak Iparnya Prabu Destarata. Patih
Sakuni orangnya pandai berbicara, tetapi tidak jujur. Banyak tipu muslihatnya.
Setiap katanya selalu enak didengar dan seolah-olah benar. Yang mendengar
selalu merasa tertarik seperti kena guna pengasih.
Saat ini Patih Sakuni merupakan penasehat utama Prabu Suyudana,
kemenakannya sendiri. Pada suatu hari ia memprakarsai dilakukannya permainan
dadu lagi antara Pandawa dan Kurawa. Dastarata yang mengetahui hal itu,
berusaha mencegah dan menggagalkan acara permainan itu, demikian juga dengan
adiknya Raden Yamawidura yang pincang juga tidak setuju dengan permainan itu.
Sebenarnya Pandawa sudah tidak mau bermain, namun karena bujuk
rayu Patih Sakuni, serta pertaruhan yang melibatkan separuh negeri Astina yang
mungkin bisa didapatkan apabila mereka menang main Dadu, apa salahnya dicoba,
siapa tahu Dewa bermurah hati dengan memberi kemenangan pada Pandawa, sehingga
mereka bisa mendapatkan saparuh wilayah Astina.
Karena kepandaian Kurawa bermain dadu, dan ketidak terampilan
Pandawa bermain judi, karena selama ini mereka hidup terpencil di Hutan Amarta,
ditambah lagi dengan kecurangan Patih Sakuni yang bagi orang biasa tidaklah
nampak, maka perlahan namun pasti Pandawa mengalami kekalahan demi kekalahan.
Setiap permainan selalu ada yang dipertaruhkan. Setiap kali
pertaruhannya barang yang tidak seberapa Pandawa selalu menang, namun anehnya
tiap kali pertaruhannya adalah barang yang cukup berharga bagi Pandawa, Pandawa
kalah. begitu seterusnya, namun sejauh ini Pandawa belum menyadarinya juga.
Kekayaan Pandawa berupa kereta, Kuda, Gajah mulai dipertaruhkan,
tidak lama semua barang itu sudah ludes menjadi milik Kurawa. Selanjutnya
mereka mempertaruhkan Budak-budak lelaki dan perempuan, Namun mereka kalah
lagi.
Beberapa kali Pandawa bisa memenangkan kerbau atau sapi. Namun
ketika mereka memasang lebih besar maka barang dan harta itu lepas karena kekalahan.
Setelah harta kekayaan sudah ludes, Pendawa terutama Bima mulai kehilangan
akal. Hasil kerja kerasnya selama bertahun-tahun membuka Hutan, menangkap dan
beternak Sapi, Kerbau, dan sebagainya hilang hanya dalam hitungan jam.
Bima gusar bukan kepalang, kebenciannya terhadap Kurawa sudah di
ubun-ubun, namun bagaimana caranya mengambil harta Pandawa itu?. Yang tersisa
hanya negerinya Indraprasta yang tidak seberapa luas. Apakah harus
dipertaruhkan juga?
Negara Indraprasta dipertaruhkan
Bima yang sudah kalap itu berteriak bahwa ia mempertaruhkan
negerinya dan sebagai imbangan dari pihak Kurawa adalah separuh negeri Astina
dan semua harta Pandawa yang telah menjadi milik Kurawa karena kekalahan
mereka.
Patih Sakuni tersenyum culas dan memberi kode kepada Suyudana
agar melanjutkan permainan. Akhirnya mereka bermain lagi beberapa kali dan
sungguh sial Pendawa kalah terus maka mereka harus rela menyerahkan negeri
Indraprasta ke tangan Kurawa.
Bima yang termangu-mangu bingung diejek oleh salah seorang
Kurawa,
“Hey Bima sudah habiskah harta kekayaan Pendawa semua?,”
Sebenarnya masih ada yang bisa dipertaruhkan yaitu baju yang kalian pakai.”
Juga Istri Kakakmu yang cantik Dewi Drupadi juga boleh di pertaruhkan kalau
kalian mau”.
Dursasana yang dari tadi melihat Dewi Drupadi yang bolak-balik
menemui suaminya Yudistira serta mengingatkannya agar segera menghentikan
permainan dadau itu, melotot dengan pandangan penuh nafsu setiap kali Dewi
Drupadi lewat dihadapannya.
Setelah ada usulan bahwa Dewi Drupadi boleh dipertaruhkan,
Pandawa tidak menyahut.. maka segera ia mengatakan dengan penuh nafsu, bahwa
taruhan baju Pandawa yang tidak seberapa itu akan diimbangi dengan separuh
negeri Astina, asal Dewi Drupadi juga dipertaruhkan. Bima yang sudah seperti
kesetanan itu akhirnya menyetujui usul itu. Tidak akan mungkin Kurawa akan
menang terus.
Dewi Drupadi menjadi taruhan judi
Sementara itu nafsu Dursasana sudah semakin memuncak mendengar
Bima menyetujui usulnya. Dia sudah membayangkan tubuh mulus Dewi Drupadi
dibalik kainnya yang indah itu. Dia sudah merasa yakin akan menang dengan
memberi kode kepada Paman Patih Sakuni yang juga segera membalas kode itu
dengan kedipan mata yang hanya mereka sendiri yang tahu apa maksudnya.
Dadu berputar dengan kencang dan semua orang menghentikan nafas
melihat hasilnya. Dadu pertama selesai berputar, disusul oleh dadu yang kedua.
Setelah semua berhenti semua orang melotot. Pandawa Kalah Lagi !!!.
Dursasana berjoget-joget senang melihat hasil dadu yang sudah
berhenti itu. Semua orang melihat kearah Pandawa, Pandawa yang tercengang
sesaat menjadi sadar bahwa mereka kalah lagi. Suyudana tersenyum mengejek dan
memberi kode dengan mencincing dan menarik-narik bajunya sebagai pertanda bahwa
Pandawa harus membuka bajunya dan menyerahkan bajunya. Yudistira, Bima dan
Arjuna mau tidak mau mulai mebuka baju mereka dan menyerahkannya ke pihak
Kurawa. Mereka kini tinggal cawat saja menutupi tubuh mereka.
Demi dilihatnya dari jauh suaminya Puntadewa melepaskan bajunya
Dewi Drupadi menangis dan berlari kearah suaminya untuk ditutupinya dan dan
segera diajak pergi. Namun ditengah jalan larinya ditahan oleh Dursasana yang
memalangkan kedua tangannya seprti hendak menangkap tubuhnya, sambil
tertawa-tawa.
Dewi Drupadi dipermalukan oleh Dursasana
Drupadi panik, kurang ajar sekali Kurawa yang satu ini, Drupadi
berlarian kesana kemari, namun tidak satupun Pandawa yang bergerak menolongnya.
Dengan derai air mata dilihatnya suaminya Puntadewa terduduk dengan kepala
tertunduk dengan wajah sangat sedih. Segera sadarlah Drupadi bahwa ia telah
menjadi barang taruhan Judi terkutuk itu. Drupadi berlarian sambil berdoa
kepada Dewa agar menolongnya. Dursasana mengejar dan tertawa-tawa, yang melihat
kejadian itu ada yang tidak setuju, namun ada juga yang bernafsu, ada juga yang
marah dan membuang muka, namun ada juga yang menunggu dengan harap-harap cemas
apa yang dilakukan Dursasana pada Dewi Drupadi yang cantik dan luwes itu.
Lelah berlarian Dewi Drupadi tertangkap oleh Dursasana yang
sangat kasar dan ugal-ugalan itu. Dewi Drupadi meronta-ronta dan
berteriak-teriak. Dursasana makin bernafsu dan tanpa malu mulai menarik kain
yang di kenakan oleh Dewi Drupadi. Puntadewa benar-benar hancur hatinya dan
secara tak sadar berdoa kepada Dewa agar melindungi Isterinya itu dari malu.
Karena berlarian dan dipermainkan oleh Dursasana, gelung rambut
Dewi Drupadi sudah terlepas dan rambutnya terurai ditubuhnya, orang-orang jahat
yang melihatnya semakin bernafsu. Dursasana kemudian berhasil menarik kain Dewi
Drupadi diiringi oleh tertawaan dan dukungan dari Patih Sakuni dan Suyudana
terhadap Dursasana. Tiap kali kain itu tertarik mereka berteriak bersama sama
” Haiyaa!!! ” kemudian tertawa berderai-derai. Namun aneh sekali ketika kain
itu ditarik dan Dewi Drupadi harus berputar-putar karenanya, kain itu tidak ada
habisnya dan seolah menjadi bertambah panjang, begitu seterusnya hingga kain
yang teronggok di lantai tempat judi itu jadi bertumpuk tinggi, dan masih belum
habis juga karena masih ada yang melekat pada tubuh Drupadi.
Destarata yang buta dan mendengar ribut-ribut, tangisan Drupadi,
tertawaan orang-orang yang menonton, segera tahu bahwa ada kejadian yang tidak
pantas disana. Dia segera keluar dan membentak anaknya Dursasana dan
menyuruhnya berhenti. Dia memerintahkan agar semua penonton bubar dan pulang.
Kepada Sakuni dan Suyudana dia mengatakan agar Judi dihentikan.
Dewi Drupadi yang masih menangis terduduk di lantai sambil terus
mengusap air matanya. Puntadewa, Bima dan Arjuna segera menolong Dewi Drupadi
dan mereka ingin segera meninggalkan tempat itu, namun hal itu hendak dihalangi
oleh Dursasana. Bima naik pitam dan maju hendak memukul Dursasana namun dicegah
Kakaknya. Dursasana lari kebelakang karena takut, kemudian, Dewi Drupadi
bangkit berdiri ditolong suaminya.
Dewi Drupadi yang melihat kemana perginya Dursana berteriak
dengan sangat keras menyumpahinya sambil menyeka air matanya:
“Ingatlah Dursasana, aku tidak terima dengan perbuatanmu ini dan
aku bersumpah demi para Dewa, bahwa aku tidak akan pernah bergelung lagi kalau
belum berkeramas dengan darahmu”
Mendengar teriakan itu semua orang penonton yang tadinya mulai
beranjak pulang menghentikan langkah dan saling berpandangan, tepat pada saat
itu guruh berbunyi dan petir memancar, seolah-olah Dewa menyaksikan dan
mencatat sumpah itu.
“Aku juga tidak akan mau mati sebelum merobek-robek dadamu dan
minum darahmu ” Bratasena yang marah turut bersumpah. guruh dan petir datang
lagi dengan suara lebih keras.
Mendengar sumpah-sumpah itu, Dursasana yang sedang bersembunyi
dibelakang bergidig juga karena sumpah itu mendapat sahutan guruh dan petir
yang seolah-olah para Dewa merestuinya.
Setelah kejadian itu Pandawa segera mengenakan pakaian mereka
lagi namun belum meninggalkan tempat itu karena ditahan oleh Prabu Dastarata,
ayah Suyudana dan Kurawa. Dastarata memerintahkan abdi kerajaan memanggil
adiknya Raden Yamawidura untuk datang ke ruang Istana untuk menyelesaikan
masalah ini.
Raden Yamawidura datang dengan terpincang-pincang serta
tergopoh-gopoh. Dastarata menceritakan hal kejadian permainan dadu antara
Kurawa dan Pandawa kepada adiknya itu. Raden Yamawidura mendengarkan dengan
seksama.
Sementara itu Suyudana dan Patih Sakuni duduk diruang yang sama
namun menjaga jarak sejauh mungkin dengan Pandawa. Mereka tampak saling
menggerutu karena kemenangan mereka terancam karena kehadiran ayahnya.
Akhirnya Dastarata yang sejak semula tidak menyetujui permainan
dadu antara Suyudana dengan Puntadewa atas nama Kurawa dan Pandawa serta
setelah mendengar saran-saran Yamawidura memperkenankan Dewi Drupadi untuk
mengajukan dua permohonan yang akan segera dikabulkan.
Dewi Drupadi yang cerdik itu segera menyadari inilah
satu-satunya kesempatan untuk menyelamatkan Pandawa termasuk suaminya dan
dirinya sendiri. Ia segera membuat permohonan agar: pertama, suaminya Puntadewa
dibebaskan, kedua agar Pandawa yang lain juga dibebaskan. Kedua permohonan itu
disetujui oleh Dastarata dan Yamawidura dan segera dikabulkan.
Suyudana marah sekali dan berteriak-teriak tidak sopan kepada
ayahnya dan pergi meninggalkan ruang itu diikuti oleh Patih Sakuni. Prabu
Dastarata yang merasa kasihan kepada Pandawa mengembalikan semua harta benda
Pandawa yang telah dimenangkan oleh Kurawa.
Hallo Teman-teman di seluruh Indonesia!!
BalasHapusKhususnya untuk para pecinta judi online di seluruh Indonesia, AGEN DOMINO Terpercaya di Indonesia VIPQIUQIU99.COM Merupakan Situs dengan Server
Terbaik serta Permainan yang Fair dan Nyata, 200% (NO ROBOT).Proses Transaksi Deposit & Withdraw Tercepat dengan Tingkat Keamanan Terpercaya.
VipQiuQiu99.com juga Menyediakan 6 Games yang dapat Dimainkan hanya Menggunakan Satu ID :
- Play Domino99
- Play AduQ
- Play BandarQ
- Play Poker
- Bandar Poker
- Capsa Susun
- Sakong
Untuk Deposit & Withdraw hanya Rp,20.000
Member juga bisa mendapatkan Bonus yang sudah kami sediakan yaitu :
- Bonus Refferal 10%+10% Setiap Jum'at
- Bonus Turnover 0,3% Setiap Senin
Untuk Keterangan Lebih Lanjut Atau Jelasnya Silahkan Hubungi Kami Melalui :
- Live Chat
- No.Hp (+85570931456)
- Bbm (2B48B175)
- Fecebook (VIPQIUQIU99)
Buruan Bergabung Kami di VIPQIUQIU99.COM dan Daftarkan Diri Anda di Link Kami : https://goo.gl/pAGgYe
Nikmati Berbagai Permainan Serta Promo yang telah Kami Sediakan Untuk Para Pecinta Judi Online!!!
http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/01/4-cara-perbaiki-kesan-pertama-yang-gagal.html
BalasHapushttp://taipannnewsss.blogspot.com/2018/01/jangan-kuncir-rambut-saat-berkeringat.html
http://taipannnewsss.blogspot.com/2018/01/semua-hal-yang-perlu-anda-ketahui.html
QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 7 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!
ANGKA MAIN HK
BalasHapusANGKA JITU HK
ANGKA MAIN SGP
ANGKA JITU SGP
SHIO TOGEL TERBARU#
JASA PASANG IKLAN BANNER DI WEB TOGEL DAN MOVIE
WEB : http://www.angkaekor.com/
HISTATS : http://www.histats.com/viewstats/?sid=4294455&ccid=334
DETAIL HARGA :
980 x 70 = 2jt/ 1bln
728 x 90 = 1,5/ 1bln
300 x 250 = 1jt/ 1bln
460 x 60 fload atas/bawah = 2jt/ 1bln
120 x 600 fload samping = 2jt/bulan
https://www.layarkaca21indo.info/
https://www.histats.com/viewstats/?sid=4235486&101
float 10jt perbanner /3bln
header 8jt perweb perbanner/3bln
300x250 7jt perbanner /3bln
di atas play video 7jt Perbanner /3bln
email..ekoexample564@gmail.com